Quantcast
Channel: redaksi – Bratapos.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10250

Menyetop Penggunaan Sampah Plastik, Mungkinkah?

$
0
0

Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Dikatakan kebiasaan karena memang sering terlihat banyak sekali warga yang masih membuang sampah sembarangan. Terkadang tempat sampah sudah di sediakan oleh pihak yang berwajib, namun masyarakat seolah-olah tidak melihatnya dan malah membuang sampah tersebut tidak pada tempat yang di sediakan.

Masyarakat yang membuang sampah tidak mengenal usia, baik itu dari kalangan remaja, kalangan orangtua, bahkan anak-anak pun sering membuang sampah sembarangan. Kemungkinan anak-anak tersebut membuang sampah sembarangan karena mereka melihat kebiasaan dari orangtuanya atau orang di sekitarnya yang tidak menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya sering membuang sampah sembarangan.

Meskipun perbuatan tersebut sangat tidak patut untuk di lestarikan turun-temurun. Kebiasaan membuang sampah dilakukan oleh masyarakat secara terang-terangan di depan umum tanpa rasa malu dan bersalah sedikitpun.

Setiap aktivitas manusia akan menghasilkan sisa-sisa tertentu. Sampah adalah sisa-sisa aktivitas manusia dan alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah perlu dikelola supaya tidak mencemari lingkungan dan jika dibiarkan saja akan mengganggu kebersihan lingkungan secara umum. Sampah dapat dibedakan menjadi dua macam, apa saja?

Pertama, Sampah Anorganik atau biasa disebut Sampah Padat contohnya yaitu bahan logam, plastik, kaca, karet, dan kaleng. Sifat sampah anorganik adalah tahan lama dan sukar membusuk.

Kedua, Sampah Organik atau biasa disebut Sampah Basah contohnya yaitu sayur-sayuran, buah-buah yang membusuk, sisa nasi, daun, dan sebagainya. Sampah organik mudah diuraikan mikroorganisme tanah. Hanya saja jenis sampah akan menimbulkan bau kurang sedap jika tidak dikelola dengan baik.

Biasanya masyarakat yang tinggal di daerah Ibu Kota yang di dekat sungai-sungai. Mereka  sering membuang sampah ke Sungai karena memang minimnya tempat pembuangan sampah, jadi mereka membuangnya ke Sungai. Masyarakat menjadikan sungai sebagai tempat sampah hingga pada akhirnya sungai menjadi tercemar, disebabkan banyaknya tumpukan sampah di Sungai.

Tahukah anda Sungai adalah Tempat perairan yang berfungsi sangat banyak, seperti sebagai tempat hewan biota air, sebagai perairan sumber irigasi untuk pertanian. Oleh karena itu sungai harus benar-benar dijaga dari sampah. Apabila sungai rusak oleh sampah maka sungai tidak dapat menampung air hujan atau mencegah banjir.

Tumpukan sampah yang menggenang di sungai tersebut sebenarnya bisa mengakibatkan banjir. Banjir juga merupakan salah satu masalah di Jakarta selain masalah sampah. Banyak masyarakat Jakarta yang memang sering mengeluh atas banjir yang terjadi, bahkan mereka menyalahkan pemerintah yang tidak benar mengurusi masalah banjir. Padahal tanpa mereka sadari penyebab banjir yang terjadi akibat perbuatan mereka sendiri yang membuang sampah sembarangan ke sungai.

Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus menjadi perhatian dalam penanaman pada masyarakat yang terus beregenarasi agar mencintai kebersihan lingkungannya dan terlepas dari masalah – masalah yang disebabkan oleh Sampah seperti banjir, penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kuman dan berbagai macam penyakit kulit.

Padahal seluruh masyarakat banyak yang menginginkan dan mendambakan lingkungan hidup tempat tinggal mereka itu sehat dan bersih. Namun, semua itu sepertinya hanya mimpi saja. Tentu saja itu semua hanya mimpi, karena dari masyarakatnya sendiri pun tidak pernah ingin menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.

Jika ada lingkungan yang tidak bersih dan sering adanya banjir masyarakat menyalahkan pemerintah. Apakah semua hal tersebut patut sepenuhnya disalahkan kepada pemerintah?

Pemerintah sebenarnya pun sudah sering memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun, entah mengapa masyarakat pun malah semakin membuang sampah dimana-mana.

Sepertinya untuk mengatasi kebiasaan masyarakat tersebut, pemerintah harus melakukan sosialiasi yang rutin. Masyarakat harus belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan di tempat manapun, baik itu di lingkungan rumah, kantor, sekolah, bahkan di Sungai.

Masyarakat jangan asal menyalahkan pemerintah atas sampah yang menumpuk, lingkungan yang tidak bersih dan banjir yang sering terjadi. Namun, masyarakat harus memikirkan bagaimana cara mengubah agar diri mereka sadar akan perbuatan mereka selama ini, dan memulai untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan lagi.

Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk menjaga lingkungan serta tidak membuang sampah sembarangan lagi. Pemerintah membantu dalam menyediakan tong sampah untuk setiap daerah. Tong sampah  untuk sampah organik dan sampah non-organik, agar masyarakat dapat memilah sampah-sampah yang akan mereka buang nanti.

Untuk mengurangi sampah yang bisa mengakibatkan banjir dan berbagai penyakit, di Era Millenial kini sebagian masyarakat sudah beralih dari pemakaian kantong belanja yang sebelumnya dari Plastik menjadi menggunakan Eco Bag untuk membawa barang belanjaan mereka.

Banyak selebgram yang menjadi panutan sebagian masyarakat Millenial untuk mengurangi sampah Plastik. Eco Bag juga memiliki beberapa macam yaitu Cotton Bag, Folding Bag, Trolley Bag.

Cotton Bag / Tote Bag bisa digunakan untuk membawa buku, kosmetik, peralatan maupun penggunaan lain. Secara praktis dapat dikatakan, tote bag bisa digunakan untuk membawa apa saja. Karena sering digunakan untuk beragam keperluan inilah membuat tote bag biasanya berbahan material yang kuat seperti kanvas, nilon dan kain yang kokoh lainnya.

Folding Bag ini yang paling mudah dibawa, karena memang bisa dilipat jadi lipatan paling tipis dan kecil, lebih ringkas dan sederhana dibawa kemana-mana sehingga bisa terhindar lupa bawa, sangat cocok untuk yang suka lupa, atau mau memulai membiasakan diri menggunakan ecobag.

Trolley Bag model ini bisa 2 fungsi, saat belanja sedikit kita bisa lipat dan tenteng seperti tas biasa, dan saat kita belanja banyak dan sangat berat untuk di tenteng ya kita tinggal buka dan bisa ditaruh di atas troli dan siap kita pakai.

Adapun saat kita pergi ke suatu tempat yang banyak orang berjualan makanan dan minuman sebaiknya kita berjaga-jaga karena terkadang banyak pedagang yang nakal. Seperti mengunakan sedotan yang sudah di pergunakan orang lain di gunakan lagi. Tujuannya agar pedagang tersebut lebih hemat dalam pengeluaran untuk membeli sedotan.

Lalu, bagaimana cara menghindari penggunaan sedotan sedangkan di setiap warung,café,restaurant,foodcourt ketika menyediakan minuman es itu selalu dihidangkan menggunakan sedotan?

Untuk mengurangi jumlah Sampah Plastik ada langkah-langkah berikut seperti: Membawa tas belanja sendiri, membawa tumbler atau botol air minum sendiri, gunakan kotak bekal untuk membungkus makanan, berhenti menggunakan sedotan dan sendok atau garpu plastik sekali pakai, kurangi produk yang menggunakan kantong plastik, simpah produk ke dalam botol atau jar, rencanakan daftar belanja, dll.

So, bagaimana guys? Sudah siapkah anda berhenti menggunakan sedotan, tas plastik, sendok, garpu dan tempat makanan yang menggunakan bahan plastik dan berpindah menggunakan seperti sedotan stainless straw, tas eco bag, kotak bekal untuk makanan bisa dari bahan stainless steel.

Yuk mulai sekarang kurangi penggunaan plastik! Mari Cintai Bumi Kita!:)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 10250

Trending Articles