SAMPANG. Sebagai salah satu pegawai di dinas pertanian, juga termasuk pegawai senior di tempat dimana beliau bekerja, beliau orangnya sangat bersahaja dan sangat menghargai khususnya teman-teman media.
Bantuan untuk kelompok tani (poktan), yang menjadi sorotan publik beberapa bulan yang lalu, membuat beliau juga kaget karena bantuan tersebut harus digunakan sebagaimana mestinya, untuk bantuan bagi poktan dinas pertanian tidak ikut-ikut karena dana tersebut lansung ditranfer kerekening ketua poktan masing-masing dan dipergunakan untuk membeli pupuk,benih dan obat-obatan serta dana yang ditranfer harus habis sesuai peraturan yang ada bukan digunakan hal-hal yang pribadi yang tidak ada hubungannya dengan pertanian, terang achmadi, senin (11/04/2016) di kantor dinas pertanian sampang.
Achmadi menjelaskan, bahwa bantuan untuk poktan yang dipermasalahkan itu sebenarnya, belum cukup untuk meningkatan hasil pertanian apalagi swadaya pangan, sekarang gini mas dikabupaten sampang itu ada 500 kelompok tani sedangkan anggaran buat perkelompok sekitar 19,6 juta, terus dibagi tiap anggotanya, cukup gak mas??” Jelasnya, kepada tim Brata pos madura.
Mengenai isu miring tentang dirinya selama ini, saya tidak mempermasalahkan. Karena itu sudah menjadi risiko dalam setia pekarjaan, dirinya sebagai kabit bibit dan tanaman didinas pertanian sampang, sudah bekerja sesuai aturan dan untuk gimana cara agar petani sampang makmur dan sejahtera, ucapnya.
Apa yang terjadi di desa astapah, sebagai pelajaran saja dan menjadi acuan setiap kelompok tani agar supaya menggunakan dana tersebuat sesuai dengan aturan yang ada, karena itu demi terciptanya swadaya pangan di kabupaten sampang. (Rul/roek)