GRESIK, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdangan Kabupaten Gresik, yang dimotori oleh Kepala Seksi Koperasi, Koes Soedarsono, didampingi beberapa tim Dinas Koperasi, hadiri acara Benchmark Kelembagaan Koperasi, dan Bidang Manajemen Organisasi Usaha Ritel (13/10/16), di Jl. Raya Veteran Wisma, tepatnya di Gedung The Legend Resto lantai 2, Gresik.
Dalam acara tersebut Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdangan menggandeng manager dari asosiasi Koperasi Ritel Indonesia Akrindo, Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG), ratusan usaha, dan pergerakan koperasi dari berbagai koperasi yang ada di Gresik.
Sugigno ketua DPC Akrindo saat diwawancara oleh reporter Brata Pos mengatakan, asosiasi Koperasi Ritel Akrindo dalam acara ini hanya sebagai memberi masukan, dan mengkoordinasikan seluruh koperasi, yang mana bisa menjadi modern seperti KWSG.” Namun yang terpenting pengurusnya harus semangat dan juga disertai kemauan, Akrindo disini hanya memfasilitasi saja dan memberikan dorongan, yang jelas harus punya pengetahuan, kemampuan, semangat, dan merubah diri. Alhamdulilah berkat pemerintah yang selalu mendorong untuk berusaha bisa mengurangi angka pengangguran, dan kita bersyukur di Gresik ini sudah 18 Koperasi yang sudah menjadi katagori modern,” ucapnya.
Badrus Sholeh asisten manager pengembangan Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) mengatakan, kami dari KWSG (Koperasi Warga Semen Gresik) menyambut positif adanya kegiatan acara Benchmark (studi banding) oleh gerakan Koperasi Ritel di Kabupaten Gresik yang difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Gresik ini.” Hal tersebut merupakan wujud komitmen KWSG untuk selalu mendukung program Dinas Koperasi dan UKM dalam upaya memberdayakan gerakan Koperasi dan UKM di kabupaten Gresik,” ucapnya.
Pada Acara Bechmark Kelembagaan Koperasi Ritel ini, dimana hadir koperasi-koperasi ritel di wilayah Kabupaten Gresik.” KWSG diminta berbagi pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam mengelola dan mengembangkan manajemen pertokoan ritel yang modern, sehat dan bisa bersaing,” sambungnya.
Alhamdulilah kami melihat dan merasakan antusias peserta untuk mengenal dan mengetahui manajemen usaha KWSG baik bidang Pertokoan Ritelnya maupun bidang-bidang usaha lain.” Yang telah kami perkenalkan baik melalui video maupun slide presentasi tadi,” tambahnya.
Anam Kurnianto, manager operasional KWSG mengatakan, pertama kita memberi motifasi semangat khususnya pertokoan, dan saya disini dari KWSG hanya memberi masukan travel komponen untuk membuat koperasi yang lebih bagus, dengan omset yang kopositif dan beberapa Perda yang harus ditaati.” Yang jelas dari kita selalu mendukung dan mensuprot serta
memberikan abdit tentang teknik, bagaimana menjalankan koperasi yang bagus. Dan kita selalu mengajak Disnaker serta Dinas koperasi, jadi disini KWSG sebagai percontohan dari semua Koperasi, namun saya minta keseluruh teman-teman Koperasi, yang harus diutamakan pelayanan terhadap konsumen,” ucapnya.
Kabid perkoperasian Kabupaten Gresik, Firman Abdullah mengatakan, acara tersubut sudah menjadi program Dinas, dan menjadi program strategis, dalam tujuan untuk pengembangan koperasi yang asalnya belum baik menjadi lebih baik,” KWSG sendiri menjadi acuan percontohan untuk koperasi yang lain, dan juga diadopsi sebagai percontohan, karena KWSG sudah mendunia, makanya kami menggandeng KWSG,” ucapnya kemarin (18/10/16).
Yang paling diutamakan dalam mendirikan koperasi harus menata manajemennya dan pengelola bisnisnya,” karena Koperasi itu tidak tergantung pada modal, dari itulah semua aset dan jenis bisa berjalan dengan lancar,” sambungnya. (Jml/wld)