Quantcast
Channel: redaksi – Bratapos.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 10250

Bencana Hidrometeorologi Hantui Jawa Tengah

$
0
0

KENDAL , Bratapos.com – Bencana Hidrometeorologi yang terjadi pada awal musim penghujan tahun 2020 di beberapa Wilayah di Jawa Tengah, telah mengakibatkan rusaknya rumah dan bangunan lainnya dan telah menimbulkan kerugian material yang cukup besar.

Bencana hidrometeorologi adalah suatu bencana alam yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi seperti angin kencang, hujan lebat dan gelombang tinggi.

IMG-20200102-WA0281

Yoga Sambodo dari Seksi Observasi dan informasi Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (2/1/2020), mengatakan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang, secara terus menerus melakukan pengamatan cuaca terkini.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi cuaca bagi keselamatan penerbangan, peringatan dini potensi cuaca ekstrim, serta proyeksi cuaca di Wilayah Jawa Tengah untuk beberapa hari ke depan.

” Informasi tersebut kami sampaikan kepada penyelenggara jasa penerbangan, masyarakat, relawan tanggap bencana, media dan Instansi Pemerintah “, kata Yoga.

IMG-20200102-WA0282

Berdasarkan data yang ada, Yoga menyampaikan bahwa ancaman potensi bencana hidrometeorologis di permulaan tahun 2020 akan terjadi beberapa hari ke depan di sebagian besar Wilayah Jawa Tengah, sejalan dengan adanya peningkatan intensitas curah hujan dengan durasi yang lebih lama.

Yoga memaparkan bahwa curah hujan dengan intensitas sedang – lebat pada periode tanggal 2 hingga 4 Januari 2020, berpotensi terjadi diantaranya di wilayah Pantura Barat sisi selatan meliputi Brebes, Tegal dan Pemalang bagian Selatan; Pegunungan Tengah meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Batang, Kendal bagian selatan dan Magelang; Solo Raya terutama Boyolali; Jateng selatan meliputi Cilacap bagian Utara, Purworejo Utara dan sebagian Kebumen.

” Untuk itu, masyarakat yang tinggal daerah perbukitan yang curam harus selalu waspada, karena berpotensi terjadinya tanah bergerak dan longsor. Namun, masyarakat juga harus mewaspadai potensi bencana lainnya seperti banjir atau banjir bandang “, pungkas Yoga.

Reporter : ADP

Editor / publisher: zai


Viewing all articles
Browse latest Browse all 10250

Trending Articles