GRESIK, BrataPos.com – Warga Desa Pojok Sukorejo Kecamatan Kebomas sekitar 300 orang mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, bahkan anak-anak gruduk lokasi pemasangan pipa gas di jalan raya Mayjen sungkono Kebomas Gresik Sabtu, (21/10/17).
Dalam aksi unjuk rasa damai dikomandoi langsung oleh (kades) kepala desa Sukorejo yang bernama Fatkur Rohman. Berbagai poster yang dibawa oleh warga yang berisi tulisan kecaman terhadap pengurus proyek Pertagas atau PT KWRK.
Tepat jam16.00 Wib warga mulai melakukan orasi dimana dalam tuntutannya proyek pemasangan pipa gas dinilai meresahkan warga dan memutuskan saluran air PDAM.
Sekitar jam 17.15 Wib pengunjuk rasa di temui pengurus proyek Pertagas atau PT KWRK yaitu Muhtadi dan melakukan mediasi di kantor Balai desa Pojok Sukorejo. Mediasi berjalan alot, sehingga memakan waktu yang sangat panjang.
Dalam mediasi tersebut diikuti perwakilan warga sekitar 30 orang, dan dijembatani oleh Kapolsek Kebomas yang bernama Kompol Ronny beserta anggotanya. Sedangkan dari Pihak PDAM diwakili oleh Zakaria sebagai badan pengawas teknisi di bawah pimpinan Dirut PDAM Gresik H. Mohamad S.E.
Hasil dalam mediasi yang berjalan 1 jam lebih akhirnya menemukan solusi, pihak proyek wajib ganti rugi uang air Rp 100.000 per rumah sebanyak 400 rumah yang terdampak pemasangan proyek selama satu minggu .
Selama proyek belum selesai pihak Pertagas harus menyediakan air bersih untuk masyarakat desa sukorejo. Dan pihak PDAM harus mengoptimalkan pengiriman air dan segera memperbaiki pipa yang putus.
Dirut PDAM Gresik H. Mohamad S.E ketika di konfirmasi di ruang kerjanya menegaskan, seharusnya pengawas lapangan juga ikut mengawasi proyek pertagas, karena sebelum proyek pertagas berjalan pipa PDAM sudah tertanam lebih dahulu di beberapa wilayah kabupaten Gresik, di takutkan dengan adanya proyek tersebut dampaknya ke konsumen yang membutuhkan air bersih akibat pemasangan pipa pertagas tersebut .
“Untuk konsumen atau pelanggan PDAM harus diutamakan, karena saya tidak menginginkan selalu ada demo terkait masalah air , karena masih dapat kordinasi atau konfirmasi ke kantor.” katanya.
Saat Kades di temui awak media mengatakan, “Mestinya pihak Pertagas tanggap jangan menunggu masyarakat tersiksa baru di tanggapi, kalau sudah masyarakat kesal dan berunjuk rasa malah di benturkan dengan pihak aparat,” katanya.
Lanjut kades, “Kita selalu di bohongi, mangkanya jika keluhan warga tidak di tindak lanjuti, maka kami akan mengerahkan seluruh warga desa kurang lebih 2000 bakal kami ajak unras ke Pemda Gresik,” sambungnya dengan kesal.
Sementara Kepala Cabang PDAM Gresik menjelaskan ,”tidak mengalirnya Air PDAM Gresik Karena Pipanya PDAM terkena penggalian Pipa Gas milik Pertagas, dan pihak penggarap Proyek Pipa Gas tidak pernah ada Koordinasi kepada PDAM Gresik, mangkanya jika di paksakan untuk mengganti Pipa airnya, maka tidak ada jaminan jika ada kebocoran pipa Air PDAM,” ujarnya Ainul Hidayat.
Setelah apa yang diinginkan oleh warga ke pihak pipa gas, tepat jam 19.00 wib para unjuk rasa membubarkan diri dengan tertib. (jml)