SURABAYA, Dalam satu tahun sekali perayaan Bersih Desa di laksanakan, seperti yang di lakukan warga Sambisari Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya.
Akan tetapi tahun ini warga Sambisari khususnya RW 03 Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya, perayaan Bersih Desa kali ini di kemas berbeda dengan tahun-tahun yang lalu, karena acara Bersih Desa yang di laksanakan Minggu 16/10/2016 di mulai jam 09.00 pagi sampai 01.00 dini hari,
Di awal acara arak-arakan Reog TURONGGO AULIO UTOMO dalam pimpinan Kasiono yang beralamatkan Semampir Selatan no. 2a Surabaya, dengan berkeliling kampung Reog di atraksikan, sesampainya berkeliling kampung Reog beratraksi di halaman Balai RW 03 Sambisari, sambil menunggu acara inti di mulai.
Acara inti ini merupakan acara tasyakuran, makan bersama-sama di pendopo Balai RW, para warga berdatangan ke Balai RW dengan membawa tumpeng untuk di makan bersama-sama, itu semua merupakan wujud syukur terhadap Tuhan yang maha esa, dan kebersamaan merupakan tujuhan utama warga Sambisari mengadakan bersih desa ini.
Didalam kerumunan orang terlihat hadir seluruh jajaran pemerintahan Camat, Lurah, Danramil, kepolisian, RT, RW, Tokoh agama dan juga sesepuh warga Sambisari semua hadir untuk memenuhi undangan RW 03, selain itu tampak pula wakil rakyat dari dapil 5 yaitu Moch Mahmud. S.sos.Msi, yang tampak antusias mengikuti jalannya Bersih Desa.
Menurut anggota DPRD Moch Mahmud S.sos.Msi. mengatakan Acara seperti ini harus tetap diadakan dan dipertahankan, katanya saat memberi sambutan.
Disini sudah jelas bahwa bersih Desa itu tidak salah untuk dilaksanakan, pada jaman yang serba digital ini, warga Sambisari masih dapat mempertahankan adanya Budaya Bersih Desa.
Karena Ketua RW 03 Warudi mengatakan, ini semua merupakan wujud syukur kita terhadap Tuhan yang maha esa dan apa yang di berikan oleh tuhan kepada kita semua, dan kita sebagai penerus wajib menjaga, merawat, dan melestarikannya, katanya saat di temui awak media di rumahnya.
Harapan saya (ketua RW 03 Warudi) di tahun-tahun berikutnya bisa lebih meriah walaupun saya nanti tidak menjabat menjadi ketua RW lagi, harapnya.
Dari dulu saya tidak pernah mencalonkan menjadi ketua RW, akan tetapi ini semua sudah menjadi ketentuan warga masyarakat Sambisari saya harus menjadi ketua RW ya…saya harus siap untuk memperjuangkan apa yang menjadi hak dari warga saya, tambanya.
Acara hiburan masih terus berjalan, atraksi Reog dan tarian jaranan terlihat semakin meriah, sampai menjelang sholat maghrib, hiburan di berhentikan sejenak dan selanjutnya di teruskan dengan hiburan campursari sampai akhir acara. (Bnd)